Senin, 04 Juli 2011

WAJAH WAJAH MULI MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG

Sejauh yang bisa di himpun oleh Tim Arsip Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung, berikut adalah dokumentasi Foto Muli Mekhanai dari tahun ke tahun.  Memang belum lah lengkap, Karena Ada beberapa tahun yang dokumentasinya tak berhasil di himpun karena seringnya berpindah tugas maupun berpindah kantor Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kota Bandar Lampung dari tahun ke tahun.  Tapi setidaknya Foto Foto berikut dapat mewakili sosok Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung, meski Admin masih berharap dapat mendapatkan Foto Foto lain yang mungkin suatu hari nanti bisa kembali di publikasikan.

MULI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2000
NYIMAS DESI LUSIANA




MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2002
HANNY TIARA



 
MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2005
INGGRID



MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2006
NUFANI

MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2006
ELTRA FESADILOP


MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2007
 INDAH MULYATI



MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2007
ARIVO YUNADIKA (Alm - Wafat Juni 2008)



MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2008
FEBBY DELIANA


MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2008
RUDY DWI KURNIAWAN


MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2009
NURFITRIANY


MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2009
ALAN BAGUS SAPUTRA



MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2010
SILVIA UTAMA SARI


MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2010
ACHMAD NIZAR YULIAN




MULI KOTA BANDAR LAMPUNG 2011
FARAHDIBA CITRA OLIVIA



MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2011
DOMMY SUHARDA


ANGKATAN 2008






ANGKATAN 2009
3 PASANG UTAMA TAHUN 2009




FINALIS MULI MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2009







ANGKATAN 2010
3 PASANG UTAMA 2010



FINALIS MULI MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2010



ANGKATAN 2011
3 PASANG UTAMA 2011


FINALIS MULI MEKHANAI KOTA BANDAR LAMPUNG 2011


ANGKATAN 2012
3 PASANG UTAMA 



JAJARAN FINALIST 2012






ANGKATAN 2013
3 PASANG UTAMA


JAJARAN FINALIST 2013






ANGKATAN 2014
3 PASANG UTAMA 










































BERAPA HARGA SEBUAH PENGHARGAAN ?




Selesai acara pemberian plakat atas sebuah prestasi oleh pejabat tinggi negeri, seorang bapak tua berambut putih renta duduk tersandar pada dinding stadion dimana acara penganugerahan prestasi berlangsung.

Di awali rasa iseng, saya bertanya “ kenapa pak ? “, Tanya saya ketika melihat raut wajahnya yang sendu.
  Menurut adek, ada artinya gak piala dan piagam penghargaan ini bagi saya ? “ sahut si bapak tua.
“ Bagi adek, mungkin dua benda ini bisa menjadi symbol kebanggaan dan dapat di taruh di ruang tamu rumah adek, tapi bagi saya ? “  lanjutnya kemudian.    Saya seorang petani gambut dengan tingkat kegiatan  relative sulit dan wilayah kerja yang kotor serta serabutan, apalah arti piala dan piagam ini bagi saya ?.  Saya hanya rakyat kecil, yang tak mementingkan anggapan orang selain modal untuk meneruskan kegiatan berkehidupan saya. “

Beda memang, anggapan sebagian orang terhadap sebuah plakat dan piagam penghargaan yang di terima. Bagi sebagian orang, bisa saja plakat dan piagam penghargaan tersebut  dapat menjadi sesuatu yang prestisius dan menaikkan harga diri seorang yang menerimanya, itu jika sang penerima memang golongan orang yang membutuhkan nilai prestisius.  Tapi lain halnya ketika yang menerima penghargaan berupa plakat dan  piagam tersebut berasal dari kalangan menengah kebawah yang notabene nya butuh dana pasti.  Apalah arti selembar kertas dan seonggok piala yang mereka dapatkan jika tanpa di barengi uang tunai sebagai stimulant semangat mereka untuk berkarya selanjutnya.  Terkadang  pemerintah atau instansi yang memberikan plakat dan penghargaan tersebut tidak meninjau lebih lanjut terhadap apa yang mereka berikan. 

Seyogyanya sebuah kalimat ‘ Penghargaan ‘, tentulah ada harganya sebagaimana kata dasar dari Penghargaan.  Dan kiranya berapa harga dari sebuah penghargaan , tentu layak di sesuaikan dengan seberapa kuat pengaruh dan usaha seseorang dalam mewujudkan dirinya mampu memperoleh penghargaan tersebut.